Manusia
di ciptakan oleh Tuhan dalam bentuk sempurna. Dua unsur yang menjadikan manusia
sempurna dari mahluk lain adalah jasmani, rohani dan akal. Pada mahluk lain
selain manusia, Tuhan hanya menciptakan satu unsur saja misalnya malaikat hanya terdiri dari rohani, tumbuhan
hanya terdiri dari jasad kemudian hewan hanya terdiri dari jasmani tetapi dia
tidak punya akal, dia hanya dibekali naluri.
Manusia merupakan mahluk yang unik, jika
dilihat dari karakter tiap individu mereka tidak akan sama sifatnya. Selain itu
ciri dan bentuk wajahnya pun tidak ada yang sama kecuali ada yang terlahir dari
gen yang sama dalam arti anak kembar. Meskipun demikian jika dilihat dari
sifatnya pun pasti ada perbedaan.
Manusia sebagai mahluk tuhan yang
berpasang-pasangan, mereka mempunyai kecenderungan ingin dicintai dan memiliki.
Dalam sebuah penenlitian ilmu psikologi bahwa ada beberapa sifat yang ada pada
diri manusia sebagai mahluk social. Yaitu adanya sifat ingin di hargai, rasa
ingin dicintai, rasa ingin diakui, dan hal ini tidak akan bisa lepas dalam diri
manusia itu sendiri.
Ketika manusia terlahir di dunia, kebutuhan
secara fisik harus terpenuhi, dari mulai sandang (pakaian), pangan (makanan),
papan (tempat tinggal). Ini bagian dari proses untuk melanjutkan kehidupan anak
itu sendiri dalam perkembangannya dalam generasi selanjutnya. Orang tua tidak
hanya mencukupi kebutuhan secara fisik tetapi kebutuhan secara psikis juga
tidak kalah penting.
Kecerdasan anak secara intelektual, emosional
serta spiritual. Di bangun sejak masa kanak-kanak sampai remaja melalui
pendidikan. Lingkungan keluarga merupakan pendidikan awal dari seorang anak
sebelum ia keluar di lingkungan luar. Ketika dia hidup ditengah masyarakat yang
hitrogen, dia akan bertemu dengan berbagai macam karakter orang lain, karena
masyarakat hitrogen biasanya sangat multikultur, hal ini yang menyebabkan
adanya penestrasi budaya antara yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi.
Disamping itu pendidikan secara formal juga
penting bagi perkembangan karakter seorang anak. Sejauh mana anak itu bisa
berkembang pola pikirnya tergantung dari pendidikan dia selama di sekolah. Pada
masa ini seorang anak akan menemukan dunia barunya. Selain selama ini yang dia
kenal hanya lingkungan keluarga. Namun tugas orang tua tetap sebagai pendamping
dan pengarah bagi anaknya.
Pada masa remaja, dimana masa ketika anak mulai
beranjak dewasa. Ditandai dengan perubahan secara fisik baik laki-laki maupun
perempuan. Masa remaja adalah masa mencari jati diri seorang remaja. Sifatnya
masih labil mudah dipengaruhi, selain itu secara psikis pada masa ini mengalami
perkembangan yang signifikan. Rasa cinta, rasa ingin diakui, rasa ingin
memiliki mulai muncul pada jiwanya.
Keinginan untuk mencoba dan meniru sangat besar
pada usia remaja. Tidak heran jika remaja pada era sekarang ini, era dimana
perkembangan teknologi informasi semakin maju. Era global kemudahan untuk
mengakses segala informasi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Hal ini
berdampak bagi perkembangan secara psikis. Konstruksi media mudah mengubah pola
pikir remaja. Banyak peristiwa kasus pergaulan bebas yang mengakibatkan
kehamilan pra nikah adalah sebagian contoh akibat pengaruh media.
Peran orang tua sangat besar dalam mendidik
seorang anak, orang tua harus bisa memposisikan diri ketika bergaul dengan
anaknya, dalam arti dia selain jadi panutan juga harus sebagai teman pendamping
yang setia. Ketika anak hasrat ingin bercerita maka orang tua siap untuk
berdiskusi dengan memberikan solusi pada anaknya. Jika anak merasa nyaman
ketika dekat berada pada sisi orang tua, maka disitulah kasih saying orang tua
bisa dirasakan oleh seorang anak.
0 komentar:
Posting Komentar