Senin, 19 Maret 2012

Tamankan sejak dini pendidikan pada anak



Manusia di ciptakan oleh Tuhan dalam bentuk sempurna. Dua unsur yang menjadikan manusia sempurna dari mahluk lain adalah jasmani, rohani dan akal. Pada mahluk lain selain manusia, Tuhan hanya menciptakan satu unsur saja misalnya malaikat hanya terdiri dari rohani, tumbuhan hanya terdiri dari jasad kemudian hewan hanya terdiri dari jasmani tetapi dia tidak punya akal, dia hanya dibekali naluri.
Manusia merupakan mahluk yang unik, jika dilihat dari karakter tiap individu mereka tidak akan sama sifatnya. Selain itu ciri dan bentuk wajahnya pun tidak ada yang sama kecuali ada yang terlahir dari gen yang sama dalam arti anak kembar. Meskipun demikian jika dilihat dari sifatnya pun pasti ada perbedaan.
Manusia sebagai mahluk tuhan yang berpasang-pasangan, mereka mempunyai kecenderungan ingin dicintai dan memiliki. Dalam sebuah penenlitian ilmu psikologi bahwa ada beberapa sifat yang ada pada diri manusia sebagai mahluk social. Yaitu adanya sifat ingin di hargai, rasa ingin dicintai, rasa ingin diakui, dan hal ini tidak akan bisa lepas dalam diri manusia itu sendiri.
Ketika manusia terlahir di dunia, kebutuhan secara fisik harus terpenuhi, dari mulai sandang (pakaian), pangan (makanan), papan (tempat tinggal). Ini bagian dari proses untuk melanjutkan kehidupan anak itu sendiri dalam perkembangannya dalam generasi selanjutnya. Orang tua tidak hanya mencukupi kebutuhan secara fisik tetapi kebutuhan secara psikis juga tidak kalah penting.
Kecerdasan anak secara intelektual, emosional serta spiritual. Di bangun sejak masa kanak-kanak sampai remaja melalui pendidikan. Lingkungan keluarga merupakan pendidikan awal dari seorang anak sebelum ia keluar di lingkungan luar. Ketika dia hidup ditengah masyarakat yang hitrogen, dia akan bertemu dengan berbagai macam karakter orang lain, karena masyarakat hitrogen biasanya sangat multikultur, hal ini yang menyebabkan adanya penestrasi budaya antara yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi.
Disamping itu pendidikan secara formal juga penting bagi perkembangan karakter seorang anak. Sejauh mana anak itu bisa berkembang pola pikirnya tergantung dari pendidikan dia selama di sekolah. Pada masa ini seorang anak akan menemukan dunia barunya. Selain selama ini yang dia kenal hanya lingkungan keluarga. Namun tugas orang tua tetap sebagai pendamping dan pengarah bagi anaknya.
Pada masa remaja, dimana masa ketika anak mulai beranjak dewasa. Ditandai dengan perubahan secara fisik baik laki-laki maupun perempuan. Masa remaja adalah masa mencari jati diri seorang remaja. Sifatnya masih labil mudah dipengaruhi, selain itu secara psikis pada masa ini mengalami perkembangan yang signifikan. Rasa cinta, rasa ingin diakui, rasa ingin memiliki mulai muncul pada jiwanya.
Keinginan untuk mencoba dan meniru sangat besar pada usia remaja. Tidak heran jika remaja pada era sekarang ini, era dimana perkembangan teknologi informasi semakin maju. Era global kemudahan untuk mengakses segala informasi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Hal ini berdampak bagi perkembangan secara psikis. Konstruksi media mudah mengubah pola pikir remaja. Banyak peristiwa kasus pergaulan bebas yang mengakibatkan kehamilan pra nikah adalah sebagian contoh akibat pengaruh media.
Peran orang tua sangat besar dalam mendidik seorang anak, orang tua harus bisa memposisikan diri ketika bergaul dengan anaknya, dalam arti dia selain jadi panutan juga harus sebagai teman pendamping yang setia. Ketika anak hasrat ingin bercerita maka orang tua siap untuk berdiskusi dengan memberikan solusi pada anaknya. Jika anak merasa nyaman ketika dekat berada pada sisi orang tua, maka disitulah kasih saying orang tua bisa dirasakan oleh seorang anak.

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger news

Blogroll

 
Design by Automotive | Bloggerized by Free Blogger Templates | Hot Deal