Senin, 19 Maret 2012

Pengaruh Hubungan industri terhadap keluarga



A.                          LATAR BELAKANG
  Interaksi antara industri dan keluarga terjadi di dalam dua tingkatan yang pertama ialah interaksi antara organisasi industri dan struktur keluarga sebagai sistem keseluruhan dan yang kedua, adalah dalam kaitannya dengan tingkat peranan individual yakni interaksi antara pekerjaan dan lingkungan keluarga dari setiap individu. Pertama, kita harus mempertimbangkan pengaruh dari berbagai jenis organisasi industri modern terhdap pola-pola kehidupan keluarga dan yang kedua, memperhitungkan pengaruh peranan pekerjaan terhadap peranan  keluarga. Selanjutnya kita harus meninjau  pengaruh berbagai jenis keluarga terhadap pembentukan pola tingkah laku dan pola organisasi industri sekaligus memperhatikan bagaimana keterkaitan individu terhadap kehidupan keluarga dalam mempengaruhi penampilan pekerjaannya. Dalam bab ini kita pun akan membahas berbagai tipe interaksi antara lingkungan kerja dan lingkungan keluarga. Secara garis besar memfokuskan pada Pengaruh Industri Terhadap Keluarga dan keluarga terhadap industry serta perubahan keluarga dampak dari industrialisasi
B.  RUMUSAN MASALAH
1)         Apa saja bentuk pengaruh hubungan industry terhadap keluarga?
2)         Bagaimana cara untuk mempengaruhi industry terhadap keluarga?
3)          Seperti apa bentuk perubahan pada keluarga?
C.  TUJUAN
1)        Untuk mengatahuhi perjalanan industry yang sampai pada keluarga dalam hal pengaruhnya.
2)        Untuk mengatahui cara-cara yang ada di dalam industry dalam mempengaruhi keluarga.
3)         Mengatahui macam-macam perubahan yang ada di keluarga.
BAB II

PEMBAHASAN

Semua perubahan yang berbau tentang kepentingan perekonomian di pengaruhi oleh adanya evolusi indutri yang sangat sulit terjangkau. sampai sekarang masih dalam tahap perjalan indiutri menuju punjak kesempurnaan, sehingga nantinya sampai kepada tujuan yang pingin tercapai tiap individu dapat di dapat dengan cepat yang di pusatkan pada objek tertentu. Secara teoritik di yakini bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan industry akan mempunya efek kebawah (trickle down effect), menyebar (spread effect) kearah sekitarnya yang saling mempengaruhi antara satu sama lainnya yang masuk di dunia industry atau yang punya kebutuhan pada industry. Maka dapat analisa di wilayah pengaruh antara industry dan keluarga atau sebaliknya.[1]
A.  Pengaruh Industri Terhadap Keluarga
Pengaruh industri terhdap kehidupan keluarga mingkin bisa bersifat langsung. Dalam bentuknya yang langsung, lingkungan dan sikap kerja dari semua jenis pekerjaan tertentu akan mempengaruhi lingkungan dan sikap hidup dari suatu keluarga. Bila pengaruhnya yang bersifat tidak langsung assosiasi antara pekerjaan dan keluarga  dilakukan melalui media  social class membership (keanggotaan dalam kelas sosial), hal itu berarti bahwa seseorang yang akan mendapatkan suatu pekerjaan sekaligus juga akan mendapatkan suatu tingkat kelas sosial tertentu (prestise) yang sering ditunjukan oleh popla-pola sikap dan tingkah laku tertentu. Kenyataannya, kebanyakan study empiris yang memiliki interaksi antara pekerjaan dengan kehidupan keluarga sering berbijak pada data" kelas social" semua keluarga yang menjadi objek penelitian, sehingga dalam membahas pengaruh industry terhadap berbagai aspek kehidupan keluarga, dapat memperhatikan keluarga.[2]
1.         Peranan Suami-Istri
Industri baik secara langsung maupun tidak langsung akan ikut membentuk perana yang dimainkan oleh pihak suami maupun istri didalam suatu keluarga dan juga ikut membentuk arah dan corak hubungan antara suami dan istri berkenaan dengan peranannya didalam masyarakat. Umumnya, lingkungan keluarga dan lingkungan kerja akan menuju ke arah yang berbeda, terutama dikarenakan oleh adanya spealisasi pekerjaan dalam peranannya didalam masyarakat. Selain itu jika kita melihat lagi terhadap hubungan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga, ternyata tingkat integrasi pekerjaan dan kehidupan keluarga pada berbagai tingkat sosio ekonomi yang berbeda akan menunjukkan banyak perbedaan pula.
   Peranan suami dalam keluarga golongan atas biasanya hanya sedikit mempunyai hubungan dengan peranannya dalam keluarga, sehingga sedikit kemungkinan ia akan menerapkan wibawa dan wewenang didalam pekerjaannya kedalam limgkungan keluarga. Pekerjaannya cenderung menyita waktu dan tenaganya sehingga kurang mencurahkan perhatian terhadap keluarga.
   Dalam golongan keluarga menengah, keadaan keuangan dan status keluarga banyak tergantung pada pekerjaan sang suami. Jika suami bekerja didalam pekerjaan yang secara teknis cukup kompleks dan tidak bisa dimengerti oleh keluarganya mungkin sang istri tidak akan bisa membantu atau ikut terlibat secara langsung didalam pekerjaan suaminya. Bagi kelompok masyat\rakat seperti ini, tingkat pendapatan mereka relatif rendah dan sulit mendapatkan status yang tinggi dalam masyarakat luas. Didalam suatu masyarakat, dimana secara tradisional yang bekerja itu hanyalah seorang suami, akan terlihat adanya pemisahan antara pekerjaan dengan keluarga. Tetapi didalam kelompok masyarakat lain dimana istri juga ikut mencari nafkah, pendapatan tambahan  yang didapatkan sering digunakan untuk membeli peralatan dan perlengkapan rumah tangga yang lebih baik, bahkan cenderung bersifat mewah. Didalam keluarga seperti ini peranan istri mirip dengan peranan suami dalam keluarga kelas menengah. Para istri pegawai kantoran sering berpendapat bahwa mereka dapat membantu suaminya dengan cara memberikan dorongan pertimbangan dan dukungan berkaitan dengan pekerjaan suaminya, sedangkan pada kelompok buruh biasanya membantu suaminya dengan cara melakukan berbagai pekerjaan rumah, misalnya berjualan, tetapi ada juga yang sama sekali tidak memberikan dukungan apapun.
Bagi seorang suami yang berusaha memusatkan perhatiannya terhadap pekerjaan dan kehidupan rumah tangga, mungkin akan mengalami konflik peranan dan akan mengakibatkan suatu fluktuasi bahkan ketidakseimbangan dalam hubungannya baik keluarga maupun pekerjaannya. Seperti halnya dengan teori lainnya, teori ini mendasarkan dirinya pada pendekatan terhadap suatu  tipologi pekerjaan dan peranan keluarga, serta hubungannya satu sama lain, yang dikembangkan dari hasil satu riset yang sudah tentu perlu diuji kebenarannya, bahkan kalo perlu dimodifikasi atau diperbaiki lagi.
2.         Hubungan antara Keluarga
Berbagai pola hubungan antara keluarga selalu di pengaruhi oleh pekerjaan yang di miliki oleh keluarga-keluarga tersebut, baik secara langsung atau tidak langsung (bott 1977) dia telah me;lakukan studi yang interaktif. Dia menyatakan bahwa ada suatu keterikatan di antara keluarga yang memiliki akan menja lebih kuat apabila ada suatu kerjasama dalam suatu pekerjaan di antara mereka. Berkaitan dengan istilah kelas dalam  masyarakat, keluarga dengan pola pergaulan terbuka mungkin bersedia bergaul dengan kelas buruh, tetapi tidak semua keluarga kelas bekerja memiliki pola pergaulan terbuka. Kekuatan suatu keluarga dalam hubungannya dengan tetangga tergantung secara langsung kepada jabatan suaminya di tempat pekerjaannya, yang akan memberika seuatu status kepada keluarganya secara keseluruhan, jika keluarga bertetangga dengan salahsatu tukang kolengannya, hubungan yang terjadi di antara keluarga mereka akan semakin erat, tetapi jika kolenganya tidak bertetangga dengannya, pola pergaulannya hanya akan terjadi di antara kedua suami istri saja.
3.         Sosialiasi
   Pengalaman dan posisi seorang ayah didalam pekerjaan akan ditransmisikan kepada anaknya baik secara langsung melalui pekerjaannya, ataupun secara tidak langsung melalui posisi sosialnya dalam masyarakat. Untuk beberapa jenis pekerjaan rumah bisa digunakan sebagai kantor atau toko, dan pihak keluarga akan menyadari dan memahami banyak aspek dalam aktifitas kerja yang dilakukan ayahnya. Dalam beberapa jenis keluarga, sang ayah akan bersifat komunikatif mengenai pekerjaannya terhadap keluarganya, sedangkan dalam beberapa keluarga lainnya mungkin sang ayah akan bersifat non komunikatif atau tertutup mengenai hal-hal yang menyangkut pekerjaannya terhadap keluarganya. Ini adalah sebagian permasalahan yang menyangkut tipe-tipe pribadi seseorang, yang juga berkaitan dengan “visibilitas” peranan ayah dalam pekerjaannya dan menunjukkan bahwa pekerjaan adalah bagian integral dalam kehidupannya. Didalam rumahtangga petani, sangat mudah bagi anak-anak untuk melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan kegiatan bertani tanpa mereka menyadari  bahwa itu adalah suatu “pekerjaan”. Dan kemungkinan besar mereka akan mengikuti jejak ayahnya untuk menjadi seorang petani. Faktor lain yang menyebabkan hal ini adalah terbatasnya alternatif pekerjaan lain di banding dengan kesempatan yang dimiliki penduduk perkotaan. Sebaliknya, bagi penduduk perkotaan, dimana sang ayah memiliki pekerjaan yang secara teknis bersifat kompleks dan karenanya sulit untuk dipahami  oleh keluarganya, kemungkinan bagi anak-anak mengikuti jejak pekerjaan ayahnya sangat kecil. Maka dengan jelas bahwa kita dapat mengemukakan suatu massa bukti yang menunjukkan sangat pentingnya ibu, ayah, paman dan bibi, keponakan para penantu dan martua dll[3]. Pentingnya hal ini adalah pada pekerjaan yang di sandang tiap individu yang ada di keluarga yang dapat membantu pada proses pekerjaan anak (baik segi jaringan atau status pekerjaan).
B.  Pengaruh Keluarga Terhadap Industri
Banyak bukti yang memajuikan bahwa dalam hubungan antar keluarga dan industry, pihak indutri mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap keluarga di banding sebaliknya. Tetapi ini tidak berarti bahwa kita mengabaikan pengaruh keluarga pada industry, salah satu contoh adalah ketika goode 1964 telah mencoba membandingkan usaha yang di lakukan oleh jepang dan cina untuk melakukan industrilisasi pada abad 19 dan awal abad 20, di mulai dengan kondisi social dam ekonomi yang relative sama dan homogeny, jepang telah melangkah jauh lebih maju di bandingkan dengan cina, perbedaan pola dan system kekuargaan di antara kedua Negara tersebut telah menimbulkan perbedaan dalam kecepatan proses industrialisasi. System pewarisan di jepang memudahkan pelaksanaan akumulasi kekayaan, dan nepotisme hanya sedikit memberikan hambatan di bandingkan dengan yang terjadi di cina.
Kehidupan keluarga para pegawai sering mendapat perhatian pihak majikan, karena dengan keluarga yang sejahtera, akan membuat seseorang bekerja maksimal, baik secara individu atau kelompok kerja, (meller form, 1964). Serikat buruh juga pada umumnya menggunakan system kekeluargaan untuk memelihara kesulitan para aparatnya, dan ini menimbulkan suatu pembentuk pewarisan kerja yang agak ganjil di mana ayah, anak dll bekerja di perusahaan tersebut.
C.  Tipe hubungan antar keluarga dan pekerjaan
Kita telah memilih bahwa dengan menggunakan analisa tingkat system kelembagaan, system antar keluarga dan industri mungkin akan berfariasi di antara pengaruh kedihupan keluarga sampai pihak industry untuk menyesuikan nilai-nilai kekeluargaan dengan nilai industry. Bsebagai permulaan dapat mencontoh suatu postulat dari tokoh raports 1965: pekerjaan dan peranan keluarga cenderung bersifat isomorfik ( saling mempengaruhi satu sama yang lain dengan cara tertentu untuk membentuk suatu pola struktur yang sama), atau heteromorfik (membentuk suatu structure yantg masing-masing berbeda), dari berbagai studi dan observasi yang telah di sebutkan, yaitu studi mengenai keluarga di mana istri ikut bekerja sama dengan suaminya di dalam pekerjaanya, studi tentang keluarga di mana  rumah tempat tinggal di gunakan oleh ayah sebagai kantor atau toko dan lain sebagainya. Semua studi menunjukkan adanya isomorfisme antara pekerjaan dengan kehidupan keluarga.
Sebenarnya sangat banyak sekali pembahasan mengenai peranan keluarga pada keluarga dalam aspek pekerjaannya. Yang paling menarik ketika podell 1966 mengatakan, bahwa keluarga cenderung membentuk hubungan yangt spesifik atau bersikap mental di dalam pekerjannya, kemungkinan besar akan menganggap bahwa pekerjaan dengan hubungan keluarga harus di pisahkan. Sedangkan mereka yang pekerjaannya brsifat positif cenderunfg melibatkan semua keluarga kedalam pekerjaannya sesuai dengan kemampuannya mereka. Untuk mengatahui secara jelas lihatlah pada table di bawah ini:

Ukuran
Extension    (positive)
Neutrality   (minimal)
Opposition (negative)
Tipe pekerjaan
Bertani, pedagang, pekerjaan profesional tertentu, dll
Teknisi, pekerjaan non menual yang rutin, dll
Pertambangan, nelayan, impersonal, dll
Karekteristik pekerjaan
Di rumah dan di lokasi pekerjaan bersama-sama
Kurang di fahami oleh keluarga
Sangat berpengaruh terhadap fisik maupun mental
Peranan keluarga dalam hubungannya dengan pekerjaan suami
Meneruskan pekerjaan
Milih pekerjaan lain
Mengembalikan kondisi fisik dan mental suami
Peranan istri dalam hubungan pekerjaan suami
Kolaboratif
mendukun
peripheral
                                                                                                                                         
D.   Perubahan keluarga dampak industry
Sesuai perkataan good di dalam bukunya word revolution and family patterns (new yor, 1970), bahwa masa kini bersamaan proses industrialisasi, dapat di amati suatu perubahan yang terjadi secara global, yaitu keluarga di mana-mana mengalami perubahan, kearah bentuk yang dia sebut sebagai conjugal[4]. Dari pada itu harus pula di sadari bahwa walaupun arah perkembangannya menjadi lebih conjugal namun janganlah di lupakan bahwa ada banyak variasi di antara keluarga-keluarga yang bretipe conjugal tersebut.
Selanjudnya membahas perubahan-perubahan yang telah terjadi kelurga di dunia barat dan arab[5]. Secara historis dalam perubahan itu dan menelusuri bagaimana berbagai segi dalam keluarga dan perkawinan berkembang, berubah ketika masyarakat-masyarakat tersebut mengalami proses industrialisasi. Secara sistematis dalam semua masyarakat yang dikaji, hal-hal sebagai berikut:
1)   Memasuki perkawinan, di bahas bagaiman kebiasaan sosialisasi dalam masyarakat bersangkutan mengenai persiapan anggota msyarakat untuk kelak menjadi istri dan suami, nilai-nilai yang di sosialisasikan, bagaiman proses perubahan yang terjadi akibat industrialisasi.
2)   Factor ekonomi yang mempengaruhi jodoh, dalam hubungan dengan butir pemikiran ini, contoh,  di india masalah system mas kawin di mana calon pengantin pria seolah-olah di beli oleh martua, seperti kebiasaan membayar" uang pembelian pengantin wanita" bagaimana perubahan yang terjadi dan factor ekonominya yang turut mempengeruhi perjodohannya.
3)   Umur waktu kawin antara mempelai pria dan wanita.
4)   Kkebiasaan-kebiasaan atau penolakan hubungan seks pernikahan, jumlah kelahiran di mluar nikah di berbagai masyarakat dan perubahan-perubahan yang terjadi.[6]


BAB: IV
KESIMPULAN

1.     Pengaruh industri pada keluarga
·         Peranan istri-suami, keduanya punya peranan penting dalam keluarga yang pengaruhnya di dapat dari dari status pekerjaan di dalam dunia industry
·         Hubungan antara keluarga, keluarga satu dan lainnya yang punya kaitan family juga bias mempermudah saling mempengaruhi baik dari segi ekonomi, budaya dan sejenisnya.
·         Sosialisasi: sebagai alat untuk mempermudah jaringan dalam membentuk keluarga yang lebih baik serta arah perubahannya
2.     Pengaruh kelurga pada industri
·         Pekerjaan yang di sandang oleh setiap individu dalam keluarga akan menjadi mempermudah bagi generasi berikutnya (anak) selainn itu, dari individu akan juga memberikan efek bagi system yang ada di industry contoh, kebudayaan di bawa pada tatanan industri
3.     Perubahan pada keluarga
·         Perubahan yang ada di keluarga pasti akibat industry, baik berupa kebudayaa, kebiasaan, adat, perekonomiannya, pola berfikir dan lain sejen isnya.






DAFTAR PUSTAKA
Noer Effendi Tadjuddin, 1995 sumber daya manusia peluang kerja dan keminkinan, PT. Tiara Wacana Yogdja, jogdja ,
G Kartasapoetra, 1993,sosiologi industry, Reneka Cipta, Djakarta,
T.O. Ihromi, Sosiologi Keluarga, Yayasan Obor Indonesia, Djakarta, 2004,
k. Sanderson Stephen, 2003, Sosiologi Makro, cetakan ke empat,  Raja Grafindo Persada, Djakarta,




[1] Tadjuddin Noer Effendi, sumber daya manusia peluang kerja dan keminkinan, Pt. Tiara wacana yogdja, jogdja ,1995, hlm. 187
[2] G Kartasapoetra, sosiologi industry, Reneka Cipta, Djakarta, 1993, hlm. 58
[3] Stephen k. Sanderson, Sosiologi Makro, cetakan ke empat,  Raja Grafindo Persada, Djakarta, 2003, hlm.483.
[4] Conjugal adalah keluarga di mana batih menjadi semakin mandiri melakukan peran-perannya lebih terlepas dari karabat-karabat luas pihak suami dan istri. Secara ekonomi keluarga ini berdiri sendiri, tempat tinggal juga secara tersendiri. Secara psikologis hubungan emosional di antara suami istri menjadi lebih sentral dalam kehidupan keluarga yang memang menyebabkan hubungan mereka menjadi akrab.
[5] Dunia barat (eropa barat, amerika serikat, new Zealand, austrealia) Negara arab (afrika sub sahara, india, cina, jepang)
[6] T.O. Ihromi, Sosiologi Keluarga, Yayasan Obor Indonesia, Djakarta, 2004, hlm, 290

2 komentar:

Mahardhika mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
vadimnaeve mengatakan...

Las Vegas (NV) Casino: Hours, Nearby Attractions
Hours, Nearby Attractions. Wynn 순천 출장안마 Las Vegas, 1.8 km from 통영 출장안마 McCarran 용인 출장샵 International Airport. Closed. 경상남도 출장마사지 1.8 miles 삼척 출장마사지 from Encore Theater.

Posting Komentar

Blogger news

Blogroll

 
Design by Automotive | Bloggerized by Free Blogger Templates | Hot Deal