A.
LATAR BELAKANG
Interaksi antara
industri dan keluarga terjadi di
dalam
dua tingkatan yang pertama ialah interaksi antara organisasi industri dan
struktur keluarga sebagai sistem keseluruhan dan yang kedua, adalah dalam
kaitannya dengan tingkat peranan individual yakni interaksi antara pekerjaan
dan lingkungan keluarga dari setiap individu. Pertama, kita harus
mempertimbangkan pengaruh dari berbagai jenis organisasi industri modern terhdap
pola-pola kehidupan keluarga dan yang kedua, memperhitungkan pengaruh peranan
pekerjaan terhadap peranan keluarga. Selanjutnya
kita harus meninjau pengaruh berbagai
jenis keluarga terhadap pembentukan pola tingkah laku dan pola organisasi
industri sekaligus memperhatikan bagaimana keterkaitan individu terhadap kehidupan
keluarga dalam mempengaruhi penampilan pekerjaannya. Dalam bab ini kita pun
akan membahas berbagai tipe interaksi antara lingkungan kerja dan lingkungan
keluarga. Secara garis besar
memfokuskan pada Pengaruh Industri Terhadap Keluarga dan keluarga terhadap industry serta perubahan
keluarga dampak dari industrialisasi
B. RUMUSAN MASALAH
1)
Apa saja bentuk
pengaruh hubungan industry terhadap keluarga?
2)
Bagaimana cara
untuk mempengaruhi industry terhadap keluarga?
3)
Seperti apa bentuk perubahan pada keluarga?
C. TUJUAN
1)
Untuk
mengatahuhi perjalanan industry yang sampai pada keluarga dalam hal
pengaruhnya.
2)
Untuk mengatahui
cara-cara yang ada di dalam industry dalam mempengaruhi keluarga.
3)
Mengatahui
macam-macam perubahan yang ada di keluarga.
BAB
II
PEMBAHASAN
Semua perubahan yang berbau tentang kepentingan
perekonomian di pengaruhi oleh adanya evolusi indutri yang sangat sulit
terjangkau. sampai sekarang masih dalam tahap perjalan indiutri menuju punjak
kesempurnaan, sehingga nantinya sampai kepada tujuan yang pingin tercapai tiap
individu dapat di dapat dengan cepat yang di pusatkan pada objek tertentu.
Secara teoritik di yakini bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan industry akan
mempunya efek kebawah (trickle down effect), menyebar (spread effect)
kearah sekitarnya yang saling mempengaruhi antara satu sama lainnya yang masuk di dunia
industry atau yang punya kebutuhan pada industry. Maka dapat analisa di wilayah
pengaruh antara industry dan keluarga atau sebaliknya.[1]
A. Pengaruh
Industri Terhadap Keluarga
Pengaruh
industri terhdap kehidupan keluarga mingkin bisa bersifat langsung. Dalam bentuknya yang
langsung, lingkungan dan sikap kerja dari semua jenis pekerjaan tertentu akan
mempengaruhi lingkungan dan sikap hidup dari suatu keluarga. Bila pengaruhnya
yang bersifat tidak langsung assosiasi antara pekerjaan dan keluarga dilakukan melalui media social class membership (keanggotaan dalam
kelas sosial), hal itu berarti bahwa seseorang yang akan mendapatkan suatu
pekerjaan sekaligus juga akan mendapatkan suatu tingkat kelas sosial tertentu
(prestise) yang sering ditunjukan oleh popla-pola sikap dan tingkah laku
tertentu. Kenyataannya, kebanyakan study empiris yang memiliki interaksi antara
pekerjaan dengan kehidupan keluarga sering berbijak pada data" kelas
social" semua keluarga yang menjadi objek penelitian, sehingga dalam
membahas pengaruh industry terhadap berbagai aspek kehidupan keluarga, dapat
memperhatikan keluarga.[2]
1.
Peranan Suami-Istri
Industri
baik secara langsung maupun tidak langsung akan ikut membentuk perana yang
dimainkan oleh pihak suami maupun istri didalam suatu keluarga dan juga ikut
membentuk arah dan corak hubungan antara suami dan istri berkenaan dengan
peranannya didalam masyarakat. Umumnya, lingkungan keluarga dan lingkungan
kerja akan menuju ke arah yang berbeda, terutama dikarenakan oleh adanya
spealisasi pekerjaan dalam peranannya didalam masyarakat. Selain itu jika kita
melihat lagi terhadap hubungan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga,
ternyata tingkat integrasi pekerjaan dan kehidupan keluarga pada berbagai
tingkat sosio ekonomi yang berbeda akan menunjukkan banyak perbedaan pula.
Peranan suami dalam keluarga golongan atas
biasanya hanya sedikit mempunyai hubungan dengan peranannya dalam keluarga,
sehingga sedikit kemungkinan ia akan menerapkan wibawa dan wewenang didalam
pekerjaannya kedalam limgkungan keluarga. Pekerjaannya cenderung menyita waktu
dan tenaganya sehingga kurang mencurahkan perhatian terhadap keluarga.
Dalam golongan keluarga menengah, keadaan
keuangan dan status keluarga banyak tergantung pada pekerjaan sang suami. Jika
suami bekerja didalam pekerjaan yang secara teknis cukup kompleks dan tidak
bisa dimengerti oleh keluarganya mungkin sang istri tidak akan bisa membantu
atau ikut terlibat secara langsung didalam pekerjaan suaminya. Bagi kelompok
masyat\rakat seperti ini, tingkat pendapatan mereka relatif rendah dan sulit
mendapatkan status yang tinggi dalam masyarakat luas. Didalam suatu masyarakat,
dimana secara tradisional yang bekerja itu hanyalah seorang suami, akan terlihat
adanya pemisahan antara pekerjaan dengan keluarga. Tetapi didalam kelompok
masyarakat lain dimana istri juga ikut mencari nafkah, pendapatan tambahan yang didapatkan sering digunakan untuk
membeli peralatan dan perlengkapan rumah tangga yang lebih baik, bahkan
cenderung bersifat mewah. Didalam keluarga seperti ini peranan istri mirip
dengan peranan suami dalam keluarga kelas menengah. Para istri pegawai kantoran
sering berpendapat bahwa mereka dapat membantu suaminya dengan cara memberikan
dorongan pertimbangan dan dukungan berkaitan dengan pekerjaan suaminya,
sedangkan pada kelompok buruh biasanya membantu suaminya dengan cara melakukan
berbagai pekerjaan rumah, misalnya berjualan, tetapi ada juga yang sama sekali
tidak memberikan dukungan apapun.
Bagi
seorang suami yang berusaha memusatkan perhatiannya terhadap pekerjaan dan
kehidupan rumah tangga, mungkin akan mengalami konflik peranan dan akan
mengakibatkan suatu fluktuasi bahkan ketidakseimbangan dalam hubungannya baik
keluarga maupun pekerjaannya. Seperti halnya dengan teori
lainnya, teori ini mendasarkan dirinya pada pendekatan terhadap suatu tipologi pekerjaan dan peranan keluarga, serta
hubungannya satu sama lain, yang dikembangkan dari hasil satu riset yang sudah
tentu perlu diuji kebenarannya, bahkan kalo perlu dimodifikasi atau diperbaiki
lagi.
2.
Hubungan antara Keluarga
Berbagai pola hubungan antara
keluarga selalu di pengaruhi oleh pekerjaan yang di miliki oleh
keluarga-keluarga tersebut, baik secara langsung atau tidak langsung (bott
1977) dia telah me;lakukan studi yang interaktif. Dia menyatakan bahwa ada
suatu keterikatan di antara keluarga yang memiliki akan menja lebih kuat
apabila ada suatu kerjasama dalam suatu pekerjaan di antara mereka. Berkaitan
dengan istilah kelas dalam masyarakat,
keluarga dengan pola pergaulan terbuka mungkin bersedia bergaul dengan kelas
buruh, tetapi tidak semua keluarga kelas bekerja memiliki pola pergaulan
terbuka. Kekuatan suatu keluarga dalam hubungannya dengan tetangga tergantung secara langsung
kepada jabatan suaminya di tempat pekerjaannya, yang akan memberika seuatu
status kepada keluarganya secara keseluruhan, jika keluarga bertetangga dengan
salahsatu tukang kolengannya, hubungan yang terjadi di antara keluarga mereka
akan semakin erat, tetapi jika kolenganya tidak bertetangga dengannya, pola
pergaulannya hanya akan terjadi di antara kedua suami istri saja.
3.
Sosialiasi
Pengalaman dan posisi seorang ayah didalam
pekerjaan akan ditransmisikan kepada anaknya baik secara langsung melalui
pekerjaannya, ataupun secara tidak langsung melalui posisi sosialnya dalam
masyarakat. Untuk beberapa jenis pekerjaan rumah bisa digunakan sebagai kantor
atau toko, dan pihak keluarga akan menyadari dan memahami banyak aspek dalam
aktifitas kerja yang dilakukan ayahnya. Dalam beberapa jenis keluarga, sang
ayah akan bersifat komunikatif mengenai pekerjaannya terhadap keluarganya,
sedangkan dalam beberapa keluarga lainnya mungkin sang ayah akan bersifat non
komunikatif atau tertutup mengenai hal-hal yang menyangkut pekerjaannya
terhadap keluarganya. Ini adalah sebagian permasalahan yang menyangkut
tipe-tipe pribadi seseorang, yang juga berkaitan dengan “visibilitas” peranan
ayah dalam pekerjaannya dan menunjukkan bahwa pekerjaan adalah bagian integral
dalam kehidupannya. Didalam rumahtangga petani, sangat mudah bagi anak-anak
untuk melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan kegiatan bertani tanpa mereka
menyadari bahwa itu adalah suatu
“pekerjaan”. Dan kemungkinan besar mereka akan mengikuti jejak ayahnya untuk
menjadi seorang petani. Faktor lain yang menyebabkan hal ini adalah terbatasnya
alternatif pekerjaan lain di
banding
dengan kesempatan yang dimiliki penduduk perkotaan. Sebaliknya, bagi penduduk
perkotaan, dimana sang ayah memiliki pekerjaan yang secara teknis bersifat kompleks
dan karenanya sulit untuk dipahami oleh
keluarganya, kemungkinan bagi anak-anak mengikuti jejak pekerjaan ayahnya
sangat kecil. Maka dengan jelas bahwa kita
dapat mengemukakan suatu massa bukti yang menunjukkan sangat pentingnya ibu,
ayah, paman dan bibi, keponakan para penantu dan martua dll[3].
Pentingnya hal ini adalah pada pekerjaan yang di sandang tiap individu yang ada
di keluarga yang dapat membantu pada proses pekerjaan anak (baik segi jaringan
atau status pekerjaan).
Banyak bukti yang memajuikan bahwa
dalam hubungan antar keluarga dan industry, pihak indutri mempunyai pengaruh
yang lebih besar terhadap keluarga di banding sebaliknya. Tetapi ini tidak
berarti bahwa kita mengabaikan pengaruh keluarga pada industry, salah satu
contoh adalah ketika goode 1964 telah mencoba membandingkan usaha yang di
lakukan oleh jepang dan cina untuk melakukan industrilisasi pada abad 19 dan
awal abad 20, di mulai dengan kondisi social dam ekonomi yang relative sama dan
homogeny, jepang telah melangkah jauh lebih maju di bandingkan dengan cina,
perbedaan pola dan system kekuargaan di antara kedua Negara tersebut telah
menimbulkan perbedaan dalam kecepatan proses industrialisasi. System pewarisan
di jepang memudahkan pelaksanaan akumulasi kekayaan, dan nepotisme hanya
sedikit memberikan hambatan di bandingkan dengan yang terjadi di cina.
Kehidupan keluarga para pegawai
sering mendapat perhatian pihak majikan, karena dengan keluarga yang sejahtera,
akan membuat seseorang bekerja maksimal, baik secara individu atau kelompok
kerja, (meller form, 1964). Serikat buruh juga pada umumnya menggunakan system
kekeluargaan untuk memelihara kesulitan para aparatnya, dan ini menimbulkan
suatu pembentuk pewarisan kerja yang agak ganjil di mana ayah, anak dll bekerja
di perusahaan tersebut.
C.
Tipe hubungan antar keluarga dan pekerjaan
Kita telah memilih bahwa dengan menggunakan
analisa tingkat system kelembagaan, system antar keluarga dan industri mungkin
akan berfariasi di antara pengaruh kedihupan keluarga sampai pihak industry
untuk menyesuikan nilai-nilai kekeluargaan dengan nilai industry. Bsebagai
permulaan dapat mencontoh suatu postulat dari tokoh raports 1965: pekerjaan dan
peranan keluarga cenderung bersifat isomorfik ( saling mempengaruhi satu sama
yang lain dengan cara tertentu untuk membentuk suatu pola struktur yang sama),
atau heteromorfik (membentuk suatu structure yantg masing-masing berbeda), dari
berbagai studi dan observasi yang telah di sebutkan, yaitu studi mengenai
keluarga di mana istri ikut bekerja sama dengan suaminya di dalam pekerjaanya,
studi tentang keluarga di mana rumah
tempat tinggal di gunakan oleh ayah sebagai kantor atau toko dan lain
sebagainya. Semua studi menunjukkan adanya isomorfisme antara pekerjaan dengan kehidupan
keluarga.
Sebenarnya sangat banyak sekali
pembahasan mengenai peranan keluarga pada keluarga dalam aspek pekerjaannya.
Yang paling menarik ketika podell 1966 mengatakan, bahwa keluarga cenderung
membentuk hubungan yangt spesifik atau bersikap mental di dalam pekerjannya,
kemungkinan besar akan menganggap bahwa pekerjaan dengan hubungan keluarga
harus di pisahkan. Sedangkan mereka yang pekerjaannya brsifat positif
cenderunfg melibatkan semua keluarga kedalam pekerjaannya sesuai dengan
kemampuannya mereka. Untuk mengatahui secara jelas lihatlah pada table di bawah
ini:
Ukuran
|
Extension
(positive)
|
Neutrality (minimal)
|
Opposition (negative)
|
Tipe pekerjaan
|
Bertani, pedagang, pekerjaan profesional
tertentu, dll
|
Teknisi, pekerjaan non menual yang rutin,
dll
|
Pertambangan, nelayan, impersonal, dll
|
Karekteristik pekerjaan
|
Di rumah dan di lokasi pekerjaan
bersama-sama
|
Kurang di fahami oleh keluarga
|
Sangat berpengaruh terhadap fisik maupun
mental
|
Peranan keluarga dalam hubungannya dengan
pekerjaan suami
|
Meneruskan pekerjaan
|
Milih pekerjaan lain
|
Mengembalikan kondisi fisik dan mental suami
|
Peranan istri dalam hubungan pekerjaan suami
|
Kolaboratif
|
mendukun
|
peripheral
|
D.
Perubahan
keluarga dampak industry
Sesuai perkataan good di dalam bukunya word
revolution and family patterns (new yor, 1970), bahwa masa kini bersamaan
proses industrialisasi, dapat di amati suatu perubahan yang terjadi secara
global, yaitu keluarga di mana-mana mengalami perubahan, kearah bentuk yang dia
sebut sebagai conjugal[4]. Dari
pada itu harus pula di sadari bahwa walaupun arah perkembangannya menjadi lebih
conjugal namun janganlah di lupakan bahwa ada banyak variasi di antara
keluarga-keluarga yang bretipe conjugal tersebut.
Selanjudnya membahas
perubahan-perubahan yang telah terjadi kelurga di dunia barat dan arab[5].
Secara historis dalam perubahan itu dan menelusuri bagaimana berbagai segi
dalam keluarga dan perkawinan berkembang, berubah ketika masyarakat-masyarakat
tersebut mengalami proses industrialisasi. Secara sistematis dalam semua
masyarakat yang dikaji, hal-hal sebagai berikut:
1)
Memasuki perkawinan, di bahas bagaiman kebiasaan sosialisasi dalam
masyarakat bersangkutan mengenai persiapan anggota msyarakat untuk kelak
menjadi istri dan suami, nilai-nilai yang di sosialisasikan, bagaiman proses
perubahan yang terjadi akibat industrialisasi.
2)
Factor ekonomi yang mempengaruhi jodoh, dalam hubungan dengan butir
pemikiran ini, contoh, di india masalah
system mas kawin di mana calon pengantin pria seolah-olah di beli oleh martua,
seperti kebiasaan membayar" uang pembelian pengantin wanita"
bagaimana perubahan yang terjadi dan factor ekonominya yang turut mempengeruhi
perjodohannya.
3)
Umur waktu kawin antara mempelai pria dan wanita.
4)
Kkebiasaan-kebiasaan atau penolakan hubungan seks pernikahan, jumlah kelahiran di mluar nikah di berbagai masyarakat
dan perubahan-perubahan yang terjadi.[6]
BAB: IV
KESIMPULAN
1.
Pengaruh industri pada keluarga
·
Peranan istri-suami, keduanya punya peranan penting dalam keluarga yang
pengaruhnya di dapat dari dari status pekerjaan di dalam dunia industry
·
Hubungan antara keluarga, keluarga satu dan lainnya yang punya kaitan
family juga bias mempermudah saling mempengaruhi baik dari segi ekonomi, budaya
dan sejenisnya.
·
Sosialisasi: sebagai alat untuk mempermudah jaringan dalam membentuk
keluarga yang lebih baik serta arah perubahannya
2.
Pengaruh kelurga pada industri
·
Pekerjaan yang di sandang oleh setiap individu dalam keluarga akan
menjadi mempermudah bagi generasi berikutnya (anak) selainn itu, dari individu
akan juga memberikan efek bagi system yang ada di industry contoh, kebudayaan
di bawa pada tatanan industri
3.
Perubahan pada keluarga
·
Perubahan yang ada di keluarga pasti akibat industry, baik berupa
kebudayaa, kebiasaan, adat, perekonomiannya, pola berfikir dan lain sejen
isnya.
DAFTAR PUSTAKA
Noer
Effendi Tadjuddin, 1995 sumber daya manusia peluang kerja dan keminkinan,
PT. Tiara Wacana Yogdja, jogdja ,
G
Kartasapoetra, 1993,sosiologi industry, Reneka Cipta, Djakarta,
T.O.
Ihromi, Sosiologi Keluarga, Yayasan Obor Indonesia, Djakarta, 2004,
k.
Sanderson Stephen, 2003, Sosiologi
Makro, cetakan ke empat, Raja Grafindo
Persada, Djakarta,
[1] Tadjuddin Noer Effendi, sumber daya manusia peluang kerja dan
keminkinan, Pt. Tiara wacana yogdja, jogdja ,1995, hlm. 187
[3] Stephen k. Sanderson, Sosiologi Makro, cetakan ke empat, Raja Grafindo Persada, Djakarta, 2003, hlm.483.
[4] Conjugal
adalah keluarga di mana batih menjadi semakin mandiri melakukan peran-perannya
lebih terlepas dari karabat-karabat luas pihak suami dan istri. Secara ekonomi
keluarga ini berdiri sendiri, tempat tinggal juga secara tersendiri. Secara
psikologis hubungan emosional di antara suami istri menjadi lebih sentral dalam
kehidupan keluarga yang memang menyebabkan hubungan mereka menjadi akrab.
[5] Dunia
barat (eropa barat, amerika serikat, new Zealand, austrealia) Negara arab (afrika
sub sahara, india, cina, jepang)
2 komentar:
Las Vegas (NV) Casino: Hours, Nearby Attractions
Hours, Nearby Attractions. Wynn 순천 출장안마 Las Vegas, 1.8 km from 통영 출장안마 McCarran 용인 출장샵 International Airport. Closed. 경상남도 출장마사지 1.8 miles 삼척 출장마사지 from Encore Theater.
Posting Komentar