Jumat, 06 April 2012

Metode Penelitian



BAB III
METODE PENELITIAN

A.  Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif analisis kritis. Bogdan dan Taylor, sebagaimana dikutip oleh Moleong, mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.[1]
Menurut Imron Arifin, penelitian kualitatif pada hakekatnya mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya.[2]
Adapun pengertian penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan sifat-sifat atau karakteristik individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu.[3] Jadi, penelitian diskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang suatu variabel, gejala atau keadaan.[4]
Setelah gejala, keadaan, variabel, gagasan, dideskripsikan, kemudian penulis menganalisis secara kritis dengan upaya melakukan studi perbandingan atau hubungan yang relevan dengan permasalahan yang penulis kaji.
Pendekatan ini digunakan oleh penulis karena pengumpulan data dalam skripsi ini bersifat kualitatif dan juga dalam penelitian ini tidak bermaksud untuk menguji hipotesis, dalam arti hanya menggambarkan dan menganalisis secara kritis terhadap suatu permasalahan yang dikaji oleh penulis yaitu tentang pendekatan dalam proses belajar perspektif Imam al-Ghazali dalam Kitab Ayyuhā al-Walad fī Nasīhati al-Mutaallimīn wa Mawizatihim Liya’lamū wa Yumayyizū ‘Ilman Nāfi‘an min Gayrihi.
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini library research atau penelitian kepustakaan. Dengan demikian, pembahasan dalam skripsi ini dilakukan berdasarkan telaah pustaka trehadap kitab Ayyuhā al-Walad fī Nasīhati al-Mutaallimīn wa Mawizatihim Liya’lamū wa Yumayyizū ‘Ilman Nāfi‘an min Gayrihi karya Imam Ghazali yang mengkaji secara khusus tentang pendekatan dalam proses belajar serta beberapa tulisan yang ada relevansinya dengan objek kajian.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         

B.  Instrumen Penelitian
Salah satu dari sekian banyak karakteristik penelitian kualitatif adalah manusia sebagai instrumen atau alat. Moleong mengatakan bahwa kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya.[5]
Imron Arifin mengatakan bahwa manusia sebagai instrumen berarti peneliti merupakan instrumen kunci (key instrument) guna menangkap makna, interaksi nilai, dan nilai lokal yang berbeda, di mana hal ini tidak mungkin diungkapkan lewat kuesioner.[6] Namun demikian, instrumen penelitian kualitatif selain manusia dapat pula digunakan, tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti instrumen.[7]
Untuk itu dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai perencana, pelaksana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data, yang terdapat dalam kitab Ayyuhā al-Walad fī Nasīhati al-Mutaallimīn wa Mawizatihim Liya’lamū wa Yumayyizū ‘Ilman Nāfi‘an min Gayrihi, dan pada akhirnya, menjadi pelapor hasil penelitian ini.

C.  Sumber Data
Dalam setiap penelitian, sumber data merupakan komponen yang sangat penting. Sebab tanpa adanya sumber data maka penelitian tidak akan berjalan. Sumber data adalah subjek dari mana data itu bisa diperoleh. Untuk itu, dalam penelitian ini penulis menggunakan personal document sebagai sumber data dalam penelitian kualitatif ini. Personal document adalah dokumen pribadi di sini adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis mengenai tindakan, pengalaman dan kepercayaannya.[8]
Personal bacaan sebagai sumber dasar utama atau data primer dalam penelitian ini adalah kitab Ayyuhā al-Walad fī Nasīhati al-Mutaallimīn wa Mawizatihim Liya’lamū wa Yumayyizū ‘Ilman Nāfi‘an min Gayrihi karya Imam al-Ghazali yang terkait dengan pendekatan dalam proses belajar, dan juga kitab Ihyā’ ‘Ulūm al-Dīn yang terkait dengan permasalahan yang penulis bahas terutama jilid satu.
Sedangkan bahan pustaka yang berupa karya-karya para tokoh yang ada relevansinya dengan objek kajian, pendekatan dalam proses belajar dalam kitab Ayyuhā al-Walad fī Nasīhati al-Mutaallimīn wa Mawizatihim Liya’lamū wa Yumayyizū ‘Ilman Nāfi‘an min Gayrihi, menjadi sumber data skunder. Seperti, Ta’līm al-Muta’allim Ṭarīq al-Ta’allum karya Syaikh Imam Burhanuddin al-Zarnuji, Psikologi Belajar karya Muhibbin Syah, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya karya Slameto.

D.  Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini maka teknik pengumpulan data yang tepat dalam penelitian library research adalah dengan mengumpulkan buku-buku, makalah, artikel, majalah, jurnal, dan lain sebagainya. Langkah ini biasanya dikenal dengan metode dokumentasi.
Suharsimi berpendapat bahwa metode dokumentasi adalah mencari data menganai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, leger, agenda dan sebagainya.[9]
Teknik ini digunakan oleh penulis dalam rangka mengumpulkan data yang terdapat dalam kitab Ayyuhā al-Walad fī Nasīhati al-Mutaallimīn wa Mawizatihim Liya’lamū wa Yumayyizū ‘Ilman Nāfi‘an min Gayrihi dan sumber lain yang ada relevansinya dengan objek kajian.

E.  Teknik Analisa Data
Sesuai dengan jenis dan sifat data yang diperoleh dari penelitian ini, maka teknik analisa yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis). Weber, sebagaimana dikutip oleh Soejono dan Abdurrahman, mengatakan bahwa analisis isi adalah metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau dokumen.[10]
Mengutip Barelson, M Zainuddin  mengatakan bahwa teknik analisis isi adalah teknik analisis untuk mendiskripsikan data secara obyektif, sistematis dan isi komunikasi yang tampak.[11] Artinya, data kualitatif tekstual yang yang diperoleh dikategorikan dengan memilih data sejenis kemudian data tersebut dianalisa secara kritis untuk mendapatkan suatu informasi.
Analisis isi (content analysis) dipergunakan dalam rangka untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau kitab Ayyuhā al-Walad fī Nasīhati al-Mutaallimīn wa Mawizatihim Liya’lamū wa Yumayyizū ‘Ilman Nāfi‘an min Gayrihi. Adapun langkah-langkahnya adalah dengan menseleksi teks yang akan diselidiki, menyusun item-item yang spesifik, melaksanakan penelitian, dan mengetengahkan kesimpulan.[12]
Selain itu, untuk mempermudah penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa metode yang dianggap perlu yaitu:
1.  Metode Deduksi
Metode ini merupakan akar pmbahasan yang berangkat dari realitas yang bersifat umum kepada sebuah pemaknaan yang bersifat khusus.[13] Metode ini digunakan untuk menguraikan data dari suatu pendapat yang bersifat umum kemudian diuraikan manjadi hal-hal yang bersifat khusus.
2.  Metode Induksi
Metode ini merupakan alur pembahasan yang berangkat dari realita-realita yang bersifat khusus atau peristiwa-peristiwa yang konkret kemudian dari realita-realita yang konkret itu ditarik secara general yang bersifat umum.[14]
3.  Metode Komparasi
Dengan metode ini dimaksudkan untuk menarik sebuah konklusi dengan cara membandingkan ide-ide, pendapat-pendapat dan pengertian agar mengetahui persamaan dari beberapa ide dan sekaligus mengetahui lainnya kemudian dapat ditarik konklusi.


[1] Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitiaan Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1989), hlm. 3.
[2] Imron Arifin (ed.), Penelitian Kualitatif dalam Ilmu-ilmu Sosial dan Keagamaan (Malang: Kalimasahada, 1996), hlm. 22.
[3] Mudji Santoso, Hakekat, Peranan, dan Jemis-jenis Penelitian pada Pembangunan Lima Tahun Ke VI, dalam Imron Arifin (ed.), Penelitian Kualitatif dalam Ilmu-ilmu Sosial dan Keagamaan (Malang: Kalimasahada, 1996), hlm. 13.
[4] Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993), hlm. 310.
[5] Lexi J. Moleong, Op. Cit. hlm. 121.
[6] Imron Arifin (ed.), Op. Cit., hlm. 5.
[7] Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Pedoman Penulisan Skripsi (tk: t.p., 2006), hlm. 59.
[8] Ahmad Sonhaji, Teknik Pengumpulan dan Analisis Data dalam Penelitian Kualitatif, dalam Imron Arifin (ed.), Penelitian Kualitatif dalam Ilmu-ilmu Sosial dan Keagamaan (Malang: Kalimasahada, 1996), hlm. 82.
[9] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm.206.
[10] Sojono dan Abdurrahman, Metode Penelitian: Suatu Pemikiran dan penerapan (PT. Rineka Cipta, 1999), hlm. 13.
[11] M. Zainuddin, Karomah Syaikh Abdul Qadir al-Jailani (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2004), hlm. 11-12.
[12] Sujono dan Abdurrahman, Op. Cit., hlm. 16-17.
[13] Sutrisno Hadi, Metode Research I (Yogyakarta: Andi Offset, 1987), hlm. 42.
[14] Ibid.

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger news

Blogroll

 
Design by Automotive | Bloggerized by Free Blogger Templates | Hot Deal